Islam sungguh
indah dan teratur. Betapa tidak, hal-hal kecil pun yang kita anggap sepele,
sudah ada aturannya. Allah SWT telah mengaturnya dan disampaikan melalui
utusannya Nabi Muhammad saw sebagai panutan kita. Misalnya saja, masuk ke WC/
kakus hendaknya didahului oleh kaki
kiri. Kaki kanan masuk belakangan. Mengapa demikian? Sebab, sesuatu yang mulia
hendaklah dimulai dengan yang kanan. Sebaliknya, sesuatu yang kotor/hina
dimulai dengan kiri. Seperti jika kita memberi sesuatu kepada orang lain
hendaklah dengan tangan kanan dan menerimanya pun dengan tangan kanan. Jika
kita menerima suatu pemberian dengan tangan kiri, maka sudah barang tentu si
pemberi akan mendengus dan berkata “dasar tidak sopan” .
Hadits Ibn Abbas RA berkata : “Nabi
saw berjalan melalui dua kubur, lalu beliau bersabda : ‘sesungguhnya kedua orang dalam kubur ini sedang tersiksa, dan
keduanya tidak tersiksa karena suatu dosa yang besar. Adapun yang satu maka
tidak menyelesaikan (menuntaskan) jika kencing. Sedang yang kedua, dia biasa
mengadu domba orang (namimah)’. Kemudian Nabi saw mengambil dahan pohon
yang masih basah dan membelah dua lalu ditancapkan pada tiap kubur satu
potongan dahan itu. Sahabat bertanya :
‘mengapa Engkau berbuat itu?’ jawab Nabi saw : ‘Semoga
Allah meringankan keduanya selama dahan itu belum kering’.(Bukhari).
Berdasarkan hadits tersebut, penghuni
dua kubur itu tidak disiksa karena perbuatan besar, seperti menyekutukan Allah,
memakan harta anak yatim, makan riba, saksi palsu, dan sebagainya. Tetapi
keduanya disiksa karena sesuatu pekerjaan yang sepele yaitu salh satunya tidak
membersihkan air kencing. Yupz, mengapa demikian? Karena, tidak membersihkan
air kencing akan berdampak pada tidak diterimanya ibadah salat yang sudah
ditetapkan sebagai wajib ‘ain bagi setiap muslim dan muslimat yang tidak
terkena udzur syar’i.
Perbuatan lain yang mengakibatkan azab adalah al-namimah/mengadu domba sesama manusia. Hal ini karena akan membawa madarat (kerugian) terhadap yang lainnya, sebagaimana ghibah(menggunjing kejelekan/kesalahan orang) tidak dimaksudkan untuk memperbaikinya. Jika dimaksudkan untuk memperbaikinya, bukan ghibah namanya, tetapi merupakan bagian dari perbuatan amar ma’ruf nahyi munkar dan nasihah yang diperintahkan untuk ditegakkan.
Kemudian, membaca do’a/bertasbih
disertai dengan isyarat menancapkan/meletakkan pelepah kurma diatas kuburan
seseorang akan diperoleh berkah bagi penghuni kubur tersebut selama pelepah itu
belum kering. Namun, dalam hal ini para ulama masih berbeda pendapat. Ada yang
membenarkannya dan ada pula yang tidak membenarkannya. Wa Allahu a’lam
Nah, sudah jelas kan bahwa, kita
jangan menyepelekan hal yang sekecil apapun. Karena dari yang kecil itu dapat
menghambat sesuatu hal yang besar ataupun menjadi penghalang. Seperti dosa
kecil lama kelamaan akan menggunung menjadi dosa besar jika terus dilakukan.
Disini ada beberapa adab ketika buang
air, baik buang air kecil ataupun besar , yaitu:
- · Sunah mendahulukan kaki kiri ketika masuk ke wc/kakus dan mendahulukan kaki kanan ketika keluar wc
- · Hendaklah memakai alas kaki
- · Masuk ke wc dengan membaca doa :
اَلّٰلهُمَّ اِنّىْ اَعُوْذُبِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَ الخَبَا ءِثِ
“Ya Allah, aku berlindung kepadamu daripada
kotoran dan dari segala yang kotor”
- · Hendaklah dengan tangan kiri ketika membersihkan kotoran
- · Keluar Wc dengan membaca do’a :
اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِىْ اَذْهَبَ عَنِ اْلاَ ذَى وَ عَا فَا نِيْ
“segala puji bagi Allah yang telah
menghilangkan kotorann yang menyakitkan ku dan Engkau telah menyelamatkan ku”
- · Jangan memandang tempat keluarnya kotoran dan juga kotoran yang telah dikeluarkan
- · Jangan bercakap-cakap (mengobrol) ketika buang air, kecuali apabila ada keperluan yang sangat penting yang tidak dapat ditangguhkan
#biasanya ini
dilakukan oleh kaum wanita, tapi tak menutup kemungkinan, pria pun
sama..hehe..peace :D #
- · Hendaklah buang hajat ditempat yang jauh dari orang sehingga bau kotoran tidak sampai kepadanya, agar tidak mengganggu orang lain
- · Jangan buang air kecil di lubang-lubang tanah karena kemungkinan ada binatang yang akan tersakiti atau boleh jadi ada binatang yang berbahaya dilubang tersebut. Rasulullah saw melarang yang demikian (HR. Abu Dawud)
#wuoww,, ada buaya..hihi..mau buang hajat,
malah jadi santapan lezat buaya..#
- · Jangan buang air kecil/besar di air yang tergenang, sehingga air itu menjadi tidak bermanfaat. (HR.Muslim)
- · Jangan buang air dibawah pohon yang sedang berbuah
#kasian yaa,,yang makan buahnya,,nanti rasanya
asiiinnn,,,iiyyy...uwekk... XDD #
- · Jangan menghadap/membelakangi arah kiblat
- · Jangan membawa ayat Al-Quran
- · Jangan buang air kecil/besar ditempat yang terbuka
Rasulullah
saw bersabda: “barang siapa yang datang
ke tempat buang air hendaknya ia berlindung”.(HR. Abu Daud)
- · Jangan buang air kecil/besar dijalan yang dilalui orang banyak atau ditempat berteduh (berkumpul)
#Biasanya, berdasarkan fakta yang ada dilapangan, banyak kaum lelaki yang sembarangan buang air kecil..di pinggir jalan, dibawah pohon, terminal, bahkan ditempat-tempat keramaian pun jadi..waduh waduuhh...mungkin karena kebelet kali yaa..atau mungkin tidak punya uang untuk bayar di toilet umum..hehe..peace :D..tapi setidaknya berusaha mencari tempat yang agak jauh dari keramaian yang tidak mungkin terlihat orang dan tidak mungkin tercium aroma yang begitu menusuk rongga pernafasan..hoho..
Demikianlah Islam telah mengatur tata cara berkehidupan bagi
manusia yang kesemuanya tentu mengandung hikmah dan manfaat bagi kita
semua..aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.
Wa
Allahu a’lam bisshowab.
No comments:
Post a Comment
silahkan poskan komentar anda..komentar diharap tidak rasisme, santun dan tidak mengandung sara..terima kasih ^_^