Saturday 18 July 2015

Makalah Tasawuf HAMKA

TASAWUF HAMKA


MAKALAH
Disusun Sebagai Salah satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Tasawuf



SITI SADIAH
12214110217













FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
2013



KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.
            Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya berupa iman, islam dan ilmu serta bimbingann-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Tasawuf  HAMKA”.
            Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Akhlak Tasawuf. Penyusun  berharap, makalah ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai tasawuf HAMKA, mengenal siapa itu HAMKA , serta pemikiran tasawuf HAMKA .
            Penyusun  juga mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1        Ibu dosen Dra. Gamar Assegaf M.Phil. yang dengan ikhlas  telah memberikan ilmunya, bimbingan dan kesabarannya hingga akhirnya makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya.
2        Semua staf dan pegawai perpustakaan yang banyak memberikan referensi buku sehingga penyusun mudah menyusun makalah.
            Tentunya makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat penyusun harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
            Penyusun berharap, makalah ini dapat bermanfaat untuk ke depan dan  rekan-rekan mahasiswa lainnya. Aamiin.
            Wassalamualaikum Wr. Wb.
Bogor,   24  Mei  2013


Penyusun






DAFTAR ISI







                                                                                                                           BAB I PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang

Di era globalisasi dan arus perkembangan zaman yang tak terbendung seperti sekarang ini, perkembangan kehidupan  masyarakat pun tak ubahnya ikut terbawa dan mau tidak mau kita harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan dan kemajuan tersebut. Kemajuan zaman, hiruk pikuk kehidupan serta gemerlap kehidupan duniawi mengarah pada kemerosotan dan keterpurukan moral manusia. Kehidupan kerohanian dipandang sebelah mata. Manusia terlalu sibuk mencari harta dan kekayaan sebanyak-banyaknya. Mereka merasa bangga dengan hasil pendapatan otaknya. Segala sesuatu harus ditaklukkan kepada realita, segala sesuatu harus berdasarkan rasional (akal).
Mencari dan mendapatkan hidup keduniawian ternyata menimbulkan kejenuhan yang begitu besar. Puncak keindahan bukanlah terletak pada barang, kemewahan ataupun jabatan , karena masih ada sesuatu yang kosong dibalik semua itu yakni kepuasan dan ketenteraman batin. Akhlak Tasawuf merupakan salah satu solusi untuk mendekatkan diri kepada Yang Maha Pencipta, Tuhan seluruh alam. Akhlak Tasawuf merupakan akhlak terhadap Tuhan dengan membersihkan jiwa serta pengamalan secara benar.
Pengkajian tasawuf terhadap tokoh sufi dimaksudkan untuk mengetahui lebih lanjut dan secara spesifik ajaran-ajaran tasawuf yang di bawa oleh para sufi sehingga dapat diambil kesimpulan maupun perbandingan.
Diantaranya HAMKA, beliau seorang ulama besar, penulis dan muballig. HAMKA membawa pemikiran tasawuf yang modern yaitu bukanlah tasawuf yang meninggalkan keduniaan melainkan tasawuf merupakan alat untuk beribadah kepada Allah.




B.           Rumusan Masalah


C.          Tujuan Penulisan

            Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada para pembaca untuk mengenal salah satu tokoh tasawuf Indonesia yakni  HAMKA, mengetahui tentang tasawuf modern yang dibawa HAMKA, Pemikiran tasawufnya, serta corak tasawuf  HAMKA.





          BAB II PEMBAHASAN

A.          Riwayat Hidup HAMKA (Buya Hamka)

HAMKA merupakan singkatan dari Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Beliau di lahirkan di tanah sirah, sungai Batang di tepi Danau Maninjau, pada tanggal 17 Februari 1908, bertepatan dengan 14 Muharram 1326 H. Ayahnya seorang ulama Islam terkenal bernama Dr. Haji Abdul Karim Amrullah atau biasa disebut Haji Rasul pembawa paham-paham pembaharu Islam di Minangkabau. Ayah Hamka termasuk keturunan Abdul Arief, gelar tuanku Pauh Pariaman atau Tuanku Nan Tuo, salah seorang pahlawan paderi. Tuanku Nan Tuo adalah salah seorang ulama yang memainkan peranan penting dalam kebangkitan kembali pembaharuan di Minangkabau, dan sebagai guru utama Jalal Ad-din. Kondisi kesosialan keagamaan pada masa Hamka menuntut adanya pemikiran pemikiran baru yang membawa ummat pada ajaran Al-Qur’an dan hadits yang lurus, yang tidak bercampur dengan adat istiadat.
Pada usia 6 tahun (1914) beliau dibawa ayahnya ke Padang Panjang. Pada usia 7  tahun Hamka di sekolahkan ayahnya di sekolah desa pada pagi hari dan malamnya belajar mengaji Al-Qur’an dengan ayahnya sendiri sehingga khatam. Dari tahun 1916 sampai tahun 1923 Hamka belajar agama di sekolah-sekolah ‘Diniyah School’ dan ‘Sumatera Thawalib’ didaerah  Padang Panjang dan Parabek. Guru-guru beliau waktu itu adalah Syekh Ibrahim Musa Parabek, Engku Mudo Abdul Hamid dan Zainuddin Labay.
Pada tahun 1924, beliau pergi ke Yogyakarta dan mulai mempelajari pergerakan-pergerakan Islam yang mulai bergelora. Beliau kursus pergerakan Islam dari H.O.S. Tjokroaminoto, H. Fakhruddin, R.M. Suryopronoto dan iparnya sendiri A.R. St. Mansur.
Pada Juli 1925 Beliau mendirikan tablig muhamadiyah di rumah ayahnya di Gatangan, Padang Panjang. Dan sejak itulah ia berkiprah di Muhamadiyah setelah berkenalan dengan tokoh muhamadiyah di pekalongan. Pada Februari 1927 beliau berangkat ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji dan bermukim disana sekitar 6 bulan. Selama di Makkah beliau bekerja disebuah percetakan dan kemudian pulang ke Medan dan menjadi guru agama pada sebuah perkebunan selama beberapa bulan dan kembali ke kampung halamannya pada tahun 1927.
Tahun 1928 HAMKA menjadi peserta muktamar Muhamadiyah di Solo.Sejak saat itu ia selalu hadir dalam muktamar Muhmadiyah hingga akhir hayatnya sejak saat itu hamka memangku beberapa jabatan, mulai dari ketua bagian taman pustaka, ketua tablig, hingga menjadi ketua Muhamadiyah cabang Padang Panjang. Pada tahun 1930 ia mendirikan Muhamadiyah di Bengkalis. Pada 1931 Hamka ke makasar untuk menjadi mubalig muhamadiyah dalam rangka menggerakkan semangat untuk menyambut muktamar muhamadiyah ke 21 (mei 1932) di Makasar. Pada 1934 ia di angkat  menjadi Majelis Konsul Muhamadiyah Sumatra Tengah.
Pada 22 Januari 1936 ia pindah ke medan dan menggawangi gerakan Muhamadiyah di Sumatra Timur. Ia juga memimpin majalah Pedoman Masyarakat. Pada 1942 ia terpiih menjadi pemimpin Muhamadiyah Sumatra Timur dan pada tahun 1945 ia pindah ke sumatra barat dan terpilih menjadi pimpinan muhamadiyah Sumatra barat pada 1946-1949. Pada muktamar muhamadiyah ke 32 di purwokerto (1953), Hamka terpilih menjadi anggota pimpinan pusat Muhamadiyah dan semenjak itu ia selalu dipilih dalam muktamar, tetapi pada 1971 ia memohon izin untuk tidak di pilih karna uzur, tetapi ia diangkat menjadi penasihat pimpinan pusat Muhamadiyah sampai akhir hayatnya.
Sejak 1949 HAMKA pindah ke Jakarta setelah tercapainya persetujuan Roem Royen. Dan pada tahun 1950 ia menjabat pegawai negeri golongan F di kementrian agama yuang di pimpin KH. Abdul Wahid hasyim. Saat itu ia juga  ditugaskan memberi kuliah di beberapa perguruan tinggi Islam. Pada tahun 1952 beliau diangkat oleh Pemerintah menjadi anggota Badan Pertimbangan Kebudayaan dan menjadi Guru Besar di Perguruan Tinggi Islam dan Universitas Islam di Makassar serta menjadi penasihat di Kementrian Agama.
Pada permulaan tahun 1959, Majelis Tinggi University Al-Azhar Kairo memberikan gelar Ustaziyah Fakhiriyah (Doctor Honoris Causa) kepada Hamka. sejak saat itu berhaklah beliau memakai titel ‘Dr’ di pangkal namanya. Tahun 1962, beliau mulai menafsirkan Al-Qur’an dengan nama ‘Tafsir Al-Azhar’. Pada hari Sabtu 6 Juni 1974 beliau mendapat gelar ‘Dr’ dalam Kesusasteraan di Malaysia. Hamka dilantik sebagai Ketua Umum Majelis Ulama indonesia pada tanggal 26 Juli 1975 bertepatan dengan 17 Rajab 1395 Hijriah.


B.           Pemikiran dan Ajaran Tasawuf HAMKA

selengkapnya silahkan klik disini

No comments:

Post a Comment

silahkan poskan komentar anda..komentar diharap tidak rasisme, santun dan tidak mengandung sara..terima kasih ^_^